You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Randusongo
Desa Randusongo

Kec. Gerih, Kab. Ngawi, Provinsi Jawa Timur

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI DESA RANDUSONGO KECAMATAN GERIH KABUPATEN NGAWI

Pemdes Randusongo Gerakkan Penanaman TOGA di Halaman Kantor Desa Langkah Nyata Menuju Kemandirian Obat dan Penghijauan

Totok Pranggono 07 Mei 2025 Dibaca 9 Kali
Pemdes Randusongo Gerakkan Penanaman TOGA di Halaman Kantor Desa Langkah Nyata Menuju Kemandirian Obat dan Penghijauan

RANDUSONGO.DESA.ID  – Pemerintah Desa (Pemdes) Randusongo, Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi, menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dan pelestarian lingkungan. Sebuah inisiatif inovatif digulirkan dengan memanfaatkan lahan di halaman kantor desa untuk penanaman berbagai jenis Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan sayuran. Tak tanggung-tanggung, sebanyak 35 macam tanaman berkhasiat obat dan bernilai gizi tinggi ditanam secara gotong royong, menandai langkah nyata menuju kemandirian obat-obatan tradisional dan penghijauan lingkungan.

Kepala Desa Randusongo, Edi Susilo, S.Sos., dengan penuh semangat menyampaikan bahwa program ini merupakan wujud kepedulian Pemdes terhadap kesehatan warganya sekaligus upaya untuk menciptakan lingkungan yang asri dan produktif. “Kami ingin halaman kantor desa ini tidak hanya menjadi pusat administrasi, tetapi juga menjadi sumber inspirasi dan edukasi bagi masyarakat tentang manfaat tanaman obat dan sayuran,” ujarnya saat ditemui di sela-sela kegiatan penanaman, Rabu (7/5/2025).

Lebih lanjut, Edi Susilo menjelaskan bahwa pemilihan 35 jenis tanaman TOGA dan sayuran ini didasarkan pada potensi manfaatnya bagi kesehatan dan kebutuhan sehari-hari masyarakat. Beberapa jenis tanaman obat yang ditanam antara lain jahe ( Zingiber officinale ), kunyit ( Curcuma longa ), kencur ( Kaempferia galanga ), temulawak ( Curcuma xanthorrhiza ), lidah buaya ( Aloe vera ), sirih ( Piper betle ), sereh ( Cymbopogon citratus ), dan berbagai jenis tanaman lain yang memiliki khasiat untuk mengatasi berbagai keluhan kesehatan ringan hingga meningkatkan daya tahan tubuh.

Selain tanaman obat, halaman kantor desa juga ditanami berbagai jenis sayuran seperti bayam ( Amaranthus spp. ), kangkung ( Ipomoea aquatica ), sawi ( Brassica rapa ), cabai ( Capsicum annuum ), terong ( Solanum melongena ), dan tomat ( Solanum lycopersicum ). Penanaman sayuran ini diharapkan dapat menjadi percontohan bagi masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah mereka dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari secara mandiri.

“Kami berharap, dengan adanya kebun TOGA dan sayuran percontohan ini, masyarakat akan termotivasi untuk menanam sendiri di rumah masing-masing. Selain untuk kesehatan keluarga, hasil panen juga bisa dimanfaatkan untuk menambah penghasilan,” imbuh Edi Susilo.

Inisiatif ini tidak hanya melibatkan perangkat desa, tetapi juga menggandeng peran aktif kader Posyandu Desa Randusongo. Para kader Posyandu memiliki peran penting dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat dan cara pemanfaatan tanaman TOGA. Mereka juga dilibatkan secara langsung dalam proses penanaman dan perawatan tanaman di halaman kantor desa.

Salah satu kader Posyandu yang turut bersemangat dalam kegiatan ini, Ibu Jumiatum biasa di panggil Tinet, menuturkan bahwa program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengobatan tradisional dan pemanfaatan tanaman herbal. “Kami sebagai kader Posyandu akan terus aktif memberikan sosialisasi kepada ibu-ibu dan masyarakat tentang bagaimana cara meramu dan memanfaatkan tanaman TOGA untuk mengatasi berbagai penyakit ringan. Selain itu, kami juga mendorong mereka untuk menanam TOGA di pekarangan rumah,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Ibu Sarni menambahkan bahwa keberadaan kebun TOGA di halaman kantor desa ini juga akan mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan bibit tanaman obat. “Kami berencana untuk mengembangkan bibit tanaman yang ada di sini, sehingga masyarakat yang ingin menanam di rumah bisa mendapatkan bibitnya dengan mudah,” jelasnya.

Selain manfaat kesehatan dan pangan, Kepala Desa Edi Susilo juga menekankan aspek penghijauan dari program ini. Menurutnya, penanaman berbagai jenis tanaman di halaman kantor desa akan menambah ruang terbuka hijau, menciptakan lingkungan yang lebih sejuk dan asri, serta berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan secara keseluruhan.

“Kami menyadari pentingnya menjaga keseimbangan alam. Dengan menanam berbagai jenis tanaman, termasuk tanaman obat dan sayuran, kita tidak hanya mendapatkan manfaat untuk kesehatan dan pangan, tetapi juga turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan,” tegasnya.

Kegiatan penanaman TOGA dan sayuran di halaman kantor Desa Randusongo ini disambut antusias oleh masyarakat setempat. Banyak warga yang turut hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong tersebut. Mereka выразили apresiasi atas inisiatif Pemdes yang dinilai sangat positif dan bermanfaat bagi masyarakat.

Salah seorang warga, Bapak Parmin juga sebagai tukang kebersihan, menyampaikan rasa senangnya dengan adanya program ini. “Saya sangat mendukung program ini. Selain bisa melihat langsung berbagai jenis tanaman obat, saya juga jadi lebih termotivasi untuk menanam di rumah. Semoga program ini bisa terus berjalan dan memberikan manfaat yang besar bagi seluruh warga Randusongo,” ujarnya.

Ke depan, Pemdes Randusongo berencana untuk mengembangkan program ini lebih lanjut. Selain memperluas jenis tanaman yang ditanam, mereka juga berencana untuk membuat papan informasi mengenai manfaat dan cara penggunaan setiap jenis tanaman TOGA. Selain itu, akan diadakan pelatihan dan sosialisasi secara berkala kepada masyarakat tentang budidaya dan pemanfaatan tanaman obat dan sayuran.

“Kami berharap, dengan adanya program ini, Desa Randusongo bisa menjadi desa percontohan dalam pemanfaatan TOGA dan kemandirian pangan. Kami juga terbuka untuk berkolaborasi dengan pihak-pihak lain yang memiliki visi yang sama dalam memajukan kesehatan masyarakat dan pelestarian lingkungan,” pungkas Edi Susilo.

Inisiatif Pemdes Randusongo ini menjadi contoh inspiratif bagi desa-desa lain dalam memanfaatkan potensi lokal untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan. Dengan semangat gotong royong dan kesadaran akan pentingnya kesehatan dan lingkungan, Desa Randusongo selangkah lebih maju menuju masyarakat yang sehat, mandiri, dan lestari.

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image