Indek Desa Membangun Desa Randusongo
Indeks Ketahanan Sosial, Indeks Ketahanan Ekonomi, dan Indeks Ketahanan Lingkungan. Masing-masing dimensi tersebut mencakup berbagai aspek yang berkaitan dengan kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan yang mempengaruhi kualitas hidup masyarakat desa. IDM digunakan untuk mengklasifikasikan desa ke dalam kategori Desa Mandiri, Desa Maju, Desa Berkembang, Desa Tertinggal, dan Desa Sangat Tertinggal.
Dimensi ketahanan sosial dalam IDM meliputi aspek pendidikan, kesehatan, keterlibatan masyarakat, serta kerukunan sosial. Aspek-aspek ini bertujuan untuk melihat bagaimana masyarakat desa dapat menjaga kehidupan sosial yang harmonis dan memiliki akses yang baik terhadap layanan dasar. Semakin tinggi tingkat ketahanan sosial di suatu desa, semakin baik pula kemampuan desa tersebut untuk menciptakan lingkungan sosial yang kondusif bagi perkembangan individu dan kelompok masyarakat.
Pada dimensi ketahanan ekonomi, IDM mengukur ketersediaan dan akses masyarakat desa terhadap sumber daya ekonomi, termasuk penghasilan, pekerjaan, serta akses terhadap pasar dan infrastruktur. Desa yang memiliki ketahanan ekonomi yang kuat diharapkan mampu memberdayakan masyarakatnya untuk mencapai kesejahteraan melalui kegiatan ekonomi yang produktif dan berkelanjutan. Dalam dimensi ini, indikator seperti diversifikasi sumber penghidupan dan kemampuan desa untuk menghasilkan produk lokal unggulan menjadi perhatian utama.
Terakhir, dimensi ketahanan lingkungan mengukur kapasitas desa dalam menjaga dan mengelola sumber daya alamnya dengan bijak, serta kesiapan menghadapi risiko bencana. Desa yang memiliki ketahanan lingkungan yang baik biasanya mampu menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian alam, serta memiliki sistem mitigasi bencana yang efektif. Dengan adanya IDM, diharapkan desa-desa di Indonesia dapat terus berbenah dan meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya, menuju Indonesia yang lebih sejahtera dan mandiri.
IDM Tahun 2021
Tahun 2021 Desa Randusongo memiliki status Indeks Desa Membangun (IDM) yang masih dalam kategori "Berkembang." Berdasarkan penilaian IDM tahun 2021, skor keseluruhan desa ini adalah 0,614. Status ini mencerminkan kemajuan dalam berbagai sektor pembangunan desa, namun masih terdapat beberapa aspek yang memerlukan perhatian untuk mencapai status "Mandiri."
Beberapa indikator yang sudah mencapai hasil optimal antara lain akses terhadap sarana kesehatan (sarkes), di mana warga Desa Randusongo dapat menjangkau fasilitas kesehatan dalam waktu tempuh kurang dari 30 menit. Selain itu, terdapat bidan di desa yang turut mendukung pelayanan kesehatan masyarakat. Poskesdes juga berada dalam jarak yang mudah dijangkau oleh warga, dengan akses yang tidak lebih dari 500 meter dari tempat tinggal mereka.
Di sektor pendidikan, akses menuju SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK juga sudah baik, dengan jarak tempuh yang sesuai standar. Terdapat PAUD di desa, dan kegiatan posyandu berjalan secara aktif setiap bulan. Kebiasaan gotong royong masih kuat, dengan frekuensi gotong royong yang berlangsung lebih dari dua kali per bulan, menggambarkan kekompakan dan partisipasi aktif warga desa dalam kegiatan sosial.
Namun, terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan dan ditingkatkan. Jumlah tenaga kesehatan lainnya (selain dokter dan bidan) masih kurang, dengan hanya satu orang yang tersedia. Desa juga belum memiliki dokter, yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di desa. Dalam hal pendidikan non-formal, Desa Randusongo belum memiliki Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) maupun lembaga kursus, yang penting untuk meningkatkan keterampilan warga. Selain itu, desa juga belum memiliki taman baca atau perpustakaan, serta ruang publik yang bisa menjadi sarana interaksi sosial bagi warga.
Sektor ekonomi juga menunjukkan beberapa tantangan, seperti keterbatasan akses terhadap pertokoan yang jaraknya lebih dari 25 kilometer. Desa juga belum memiliki jasa logistik, kantor pos, serta fasilitas perbankan. Di bidang transportasi, tidak ada moda transportasi umum dengan trayek tetap yang melayani Desa Randusongo.
Untuk menghadapi berbagai tantangan ini, sejumlah kegiatan dan program pengembangan perlu dilakukan. Pengadaan tenaga kesehatan tambahan, dokter, dan fasilitas kesehatan lainnya merupakan prioritas utama untuk memperbaiki layanan kesehatan desa. Fasilitasi untuk pembangunan PKBM, tempat kursus, dan taman baca juga penting untuk mendukung peningkatan pendidikan dan keterampilan warga. Pembangunan ruang publik dan fasilitas olahraga juga dapat menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kualitas hidup sosial dan kesehatan fisik masyarakat.
Dengan peningkatan di berbagai sektor ini, Desa Randusongo diharapkan dapat bergerak menuju status desa "Mandiri" dalam beberapa tahun mendatang. Kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, desa, serta peran dari pihak swasta dan CSR sangat diperlukan untuk merealisasikan berbagai program pembangunan yang direncanakan.
IDM Tahun 2022
IDM Tahun 2023
Desa Randusongo memiliki skor IDM yang menunjukkan status Maju pada tahun 2023, dengan skor keseluruhan sebesar 0,786. Penilaian IDM ini mencakup tiga dimensi utama, yaitu Indeks Ketahanan Sosial (IKS) dengan nilai 0,925, Indeks Ketahanan Ekonomi (IKE) dengan nilai 0,900, dan Indeks Ketahanan Lingkungan (IKL) yang memiliki skor terendah yaitu 0,533.
Dimensi Ketahanan Sosial (IKS)
Desa Randusongo memiliki beberapa indikator sosial yang baik, seperti akses layanan kesehatan (Sarkes) dengan waktu tempuh ≤ 30 menit, kehadiran dokter dan bidan, serta akses ke layanan Poskesdes dan Posyandu. Tingkat kepesertaan BPJS mencapai antara 60-75%, dan upaya untuk meningkatkan angka ini menjadi lebih dari 75% bisa dilakukan melalui fasilitasi Dinas Kesehatan.
Di bidang pendidikan, akses ke sekolah-sekolah dasar (SD/MI), menengah pertama (SMP/MTs), hingga menengah atas (SMA/SMK) juga terbilang memadai dengan jarak tempuh yang relatif dekat. Desa ini memiliki lembaga pendidikan usia dini (PAUD) dan PKBM yang aktif, namun memerlukan peningkatan di sektor pelatihan atau kursus keterampilan. Untuk mendukung masyarakat, desa ini juga memiliki perpustakaan atau taman baca.
Kebiasaan gotong-royong di desa sangat kuat, dengan frekuensi lebih dari dua kali per bulan, didukung oleh adanya ruang publik serta berbagai kelompok kegiatan olahraga. Desa Randusongo juga menunjukkan keragaman budaya, bahasa, dan agama, yang mencerminkan masyarakat yang harmonis.
Dimensi Ketahanan Ekonomi (IKE)
Dalam dimensi ekonomi, akses terhadap infrastruktur pasar dan toko sangat baik, dengan keberadaan lebih dari tiga warung kelontong, serta adanya satu kedai dan penginapan. Namun, masih diperlukan pembangunan penginapan tambahan dan peningkatan fasilitas kredit. Desa ini juga memiliki akses transportasi umum, meskipun trayeknya belum tetap.
Desa ini memiliki jalan yang sudah dilapisi aspal atau beton, dan dilalui kendaraan roda empat sepanjang tahun, menunjukkan keterbukaan wilayah yang baik. Tersedianya listrik, sinyal telepon seluler yang kuat, serta akses internet di kantor desa dan bagi warga mendukung pertumbuhan ekonomi desa.
Dimensi Ketahanan Lingkungan (IKL)
Skor ketahanan lingkungan masih perlu diperbaiki, terutama dalam hal mitigasi bencana dan pencemaran lingkungan. Meskipun desa hanya mengalami satu jenis bencana, upaya penanganan pencemaran (air, udara, tanah) perlu ditingkatkan. Fasilitas mitigasi bencana juga sangat minim, dan desa disarankan untuk membangun tiga fasilitas mitigasi sesuai dengan karakteristik wilayahnya.
Kesimpulan
Dengan status Maju, Desa Randusongo sudah menunjukkan banyak indikator yang positif, terutama dalam ketahanan sosial dan ekonomi. Namun, perhatian khusus perlu diberikan pada peningkatan mitigasi bencana dan penanganan lingkungan, serta fasilitas pelatihan keterampilan agar desa dapat terus berkembang dan mencapai status yang lebih tinggi di masa mendatang.