PROFIL DESA RANDUSONGO
GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI DESA
- Letak Geografis
Desa Randusongo merupakan salah satu dari 1 (satu) desa yang terletak di Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi. Desa ini berada pada ketinggian sekitar 5.92 kilo meter persegi di atas permukaan laut. Dengan kondisi topografi yang berupa dataran rendah, desa Randusongo ini memiliki keunikan tersendiri yang menarik perhatian. Jarak Desa Randusongo dengan pusat Kota pemerintahan kecamatan diperkirakan sekitar 5 KM, yang dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor dalam waktu sekitar 7 menit.
Sementara itu, jarak Desa Randusongo dengan pusat pemerintahan Kabupaten Ngawi mencapai sekitar …… km, dengan lama perjalanan menggunakan kendaraan bermotor sekitar … menit. Selain itu, untuk mencapai ibu kota Provinsi, jarak yang harus ditempuh adalah sekitar …… km, yang memerlukan waktu tempuh sekitar …. jam dengan kendaraan bermotor. Dengan aksesibilitas yang baik, desa ini dapat dijangkau dengan mudah oleh masyarakat dan pengunjung dari berbagai daerah.
Secara administratif, Desa Randusongo terdiri dari 6 (enam) dusun, yaitu Dusun Randusongo I, Dusun Randusongo II, Dusun Pencol I, Dusun Pencol II, Dusun Bulu I dan Dusun Bulu II. Setiap dusun memiliki karakteristik dan tradisi yang berbeda, hal ini mencerminkan kekayaan budaya dan kehidupan masyarakat setempat.
Dusun-dusun tersebut terbagi dalam 6 RW dan 21 RT, yang berfungsi sebagai unit organisasi di tingkat lokal. Pembagian ini bertujuan untuk memudahkan pengelolaan dan pelayanan kepada masyarakat, serta mendukung partisipasi warga dalam pembangunan desa. Dengan adanya struktur ini, diharapkan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dapat terjalin dengan baik, guna mewujudkan desa yang sejahtera dan berdaya saing.
- Batas Desa
Batas Desa Randusongo, Kecamatan Gerih, sebagai berikut:
- Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Widodaren
- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kuwon, Kecamatan Karas
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Ginuk, Kecamatan Karas
- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Majasem dan lahan Perhutani
- Peruntukan Lahan
Luas wilayah Desa Randusongo mencapai + ………. Ha, yang terdiri dari berbagai jenis lahan. Rincian luas lahan tersebut meliputi Tanah Sawah seluas ………. Ha, Tanah Kering (tegalan) seluas ………. Ha, dan Pemukiman seluas ……….. Ha. Dalam pengelolaan lahan, Desa ………. memiliki keanekaragaman pemanfaatan lahan yang mendukung kehidupan ekonomi masyarakatnya.
Sebagian besar lahan kering di desa ini diperuntukkan bagi tanaman keras dan umbi-umbian, yang menjadi sumber pendapatan penting bagi penduduk setempat. Sementara itu, lahan sawah di desa ini sebagian besar diperuntukkan untuk tanaman ……….., yang merupakan komoditas utama dalam pertanian desa. Pemanfaatan lahan yang efisien ini mencerminkan upaya masyarakat desa dalam mengoptimalkan sumber daya alam demi kesejahteraan bersama.
- Kependudukan
Jumlah penduduk Desa Randusongo hingga bulan Desember Tahun 2023 mencapai 5665 jiwa, yang terdiri dari 2748 orang laki-laki dan 2917 orang perempuan. Dalam desa ini, terdapat 2061 kepala keluarga yang tinggal di berbagai dusun. Komposisi penduduk yang beragam ini mencerminkan dinamika sosial yang ada, serta menunjukkan keberagaman dalam latar belakang dan kehidupan masyarakat setempat.
Masyarakat Desa Randusongo menjalani kehidupan dengan berbagai profesi, yang mencerminkan berbagai lapisan kemampuan dalam bidang kecukupan ekonomi. Profesi yang dijalani oleh penduduk desa ini bervariasi, mulai dari petani, pedagang, hingga pekerja di sektor informal. Keberagaman profesi ini tidak hanya mendukung pemenuhan kebutuhan sehari-hari, tetapi juga berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi desa secara keseluruhan.
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
- Sektor Pemerintahan
Gambaran umum mengenai kondisi Pemerintahan Desa Bumiroso, antara lain:
- Jumlah Kepala Desa dan Perangkat Desa Randusongo:
- 1 orang Kepala Desa
- 1 orang Sekretaris Desa
- 3 Kepala Seksi
- 3 Kepala Urusan
- 6 Kepala Dusun
- Jumlah Kelembagaan adalah … orang BPD, …. orang LPMD, ….. orang PKK, … Pengurus Perpustakaan Desa, ….Kelompok Tani, dan …. Linmas
- Pelayanan pada masyarakat sudah cukup baik akan tetapi perlu di tingkatkan kembali terutama pelayanan yang peduli pada keluarga pra sejahtera
- Potensi yang ada di pemerintahan Desa Randusongo meliputi:
- Tersedianya SDM yang kuantitasnya terbatas tapi kualitasnya mumpuni
- Sarana prasarana yang memadai
- Pengelolaan anggaran desa yang transparan
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
- Sektor Ekonomi
UMKM
Selain mayoritas berprofesi sebagai petani, masyarakat Desa Randusongo juga aktif mengelola berbagai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berfungsi sebagai penyangga ekonomi desa. Keberadaan UMKM ini menjadi sangat penting dalam mendiversifikasi sumber pendapatan masyarakat, di samping pertanian yang menjadi mata pencaharian utama. Dengan adanya usaha-usaha ini, masyarakat memiliki kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup dan menciptakan lapangan kerja baru.
UMKM yang dikelola oleh masyarakat Desa Randusongo beragam, mulai dari usaha kuliner, kerajinan tangan, hingga perdagangan barang kebutuhan sehari-hari. Usaha-usaha ini tidak hanya menyuplai kebutuhan lokal tetapi juga berpotensi untuk dipasarkan ke wilayah luar desa, sehingga meningkatkan daya saing produk lokal. Melalui pelatihan dan dukungan dari pemerintah serta lembaga swasta, masyarakat desa semakin terampil dalam mengelola usaha mereka, baik dari segi manajemen, pemasaran, maupun inovasi produk.
Keberhasilan UMKM di Desa Randusongo juga berdampak positif terhadap perekonomian desa secara keseluruhan. Pendapatan yang dihasilkan dari berbagai usaha ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan desa, baik dalam hal infrastruktur maupun pelayanan publik. Dengan dukungan yang berkelanjutan, diharapkan UMKM di desa ini dapat terus berkembang dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Perikanan
Kawasan perikanan berada di semua dusun di Wilayah Desa Randusongo Perikanan yang dikembangkan adalah ikan air tawar. Potensi yang sangat luar biasa di Desa Randusongo, melimpahnya air dan pakan berupa limbah home industri tahu dan tempe untuk pengembangan perikanan air tawar.
Perikanan sangat bisa diharapkan untuk berkembang lebih maju tidak hanya dijual mentah untuk komsumsi akan tetapi bisa melalui pengembangan produk aneka olahan ikan dan juga wisata kuliner khas.
Pertanian
Luas tanah sawah di Desa Randusongo mencapai ……… hektar, sementara luas lahan tegalan tercatat sebesar ………. hektar. Areal persawahan tersebut tersebar di beberapa dusun, yaitu Dusun …….., ………., ………., dan …….., yang merupakan pusat kegiatan pertanian utama di desa ini. Lokasi yang strategis mendukung produktivitas lahan pertanian, khususnya sawah.
Komoditas pertanian utama desa ini adalah padi, yang memiliki peran penting dalam mendukung ketahanan pangan masyarakat desa. Padi yang dihasilkan tergolong komoditas unggulan karena ditunjang oleh sistem pengairan dari aliran sungai ….. maupun sumur sibel yang memastikan pasokan air yang cukup bagi pertanian di wilayah ini.
Peternakan
Penduduk Desa Randusongo tidak hanya bergantung pada sektor perikanan, tetapi juga mengembangkan usaha peternakan kambing dan sapi. Hasil dari peternakan ini saat ini dipasarkan melalui tengkulak yang berasal dari dalam maupun luar desa, sehingga para peternak memiliki akses untuk menjual produk ternaknya di berbagai daerah.
Dalam pengelolaan sektor peternakan, penduduk desa memanfaatkan berbagai sumber daya alam yang tersedia. Salah satunya adalah ampas tahu, yang dijadikan pakan ternak karena kandungan nutrisinya. Selain itu, mereka juga menggunakan lahan yang ditanami kaliandra, rumput gajah, dan jagung, yang menjadi komponen penting dalam mendukung keberlanjutan peternakan di desa.
Tanaman jagung sendiri memainkan peran ganda bagi penduduk Desa Randusongo, karena selain sebagai bahan makanan pokok, bagian daunnya dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Dengan demikian, penduduk mampu memaksimalkan hasil pertanian dan peternakan secara sinergis, memberikan keuntungan yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Wisata
Desa Randusongo memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor pariwisata, yang dapat berkontribusi signifikan terhadap peningkatan pendapatan asli desa. Keindahan alam, kekayaan budaya, serta daya tarik wisata lokal dapat menjadi magnet bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Pemanfaatan potensi ini akan membawa dampak positif, tidak hanya bagi perekonomian desa, tetapi juga bagi kesejahteraan masyarakat setempat.
Namun, untuk merealisasikan potensi tersebut, terdapat sejumlah kendala yang perlu diatasi. Salah satunya adalah tingginya biaya pembangunan infrastruktur pendukung, seperti akses jalan, fasilitas umum, serta sarana dan prasarana lain yang diperlukan untuk menunjang sektor pariwisata. Selain itu, sumber daya manusia yang kompeten dalam mengelola dan mengembangkan pariwisata desa juga masih terbatas, sehingga perlu adanya pelatihan dan peningkatan kapasitas agar potensi wisata desa dapat dimaksimalkan.
Sektor Lingkungan
- Lingkungan yang Hijau
Lingkungan hijau dan asri merupakan ciri khas yang melekat pada wilayah Desa Randusongo, termasuk desa-desa di sekitarnya. Vegetasi yang tumbuh subur dan tata ruang yang masih alami memberikan nuansa kesejukan serta ketenangan bagi para penduduknya. Keindahan alam tersebut tak hanya menjadi aset estetik, tetapi juga memberikan berbagai manfaat bagi ekosistem desa.
Meskipun demikian, masih terdapat tantangan dalam menjaga kelestarian lingkungan tersebut. Sebagian masyarakat telah mulai menyadari pentingnya pelestarian alam dan upaya menjaga kebersihan, namun tidak dapat dipungkiri bahwa masih ada yang belum patuh. Beberapa tindakan seperti membuang sampah sembarangan dan penebangan pohon secara sembarangan masih menjadi masalah yang harus diatasi demi keberlangsungan lingkungan hijau.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan yang hijau, terdapat potensi besar yang dapat dikembangkan untuk mewujudkan desa yang lebih ramah lingkungan. Masyarakat kini menyadari bahwa menjaga keasrian alam tidak hanya memberi manfaat bagi keindahan desa, tetapi juga berperan penting dalam menyediakan cadangan oksigen yang sangat dibutuhkan oleh kehidupan. Upaya peningkatan kesadaran ini bisa menjadi langkah awal yang baik dalam membangun ekosistem yang lebih sehat dan berkelanjutan.
- Lingkungan Bersih
Masyarakat sudah memiliki sarana pembuangan sampah yang cukup baik di rumahnya masing-masing, dan beberapa RT telah menerapkan pemilahan sampah. Namun, masih ada kendala dalam pengelolaan sampah karena belum tersedianya Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang memadai. Akibatnya, beberapa warga membuang sampah organik ke sawah atau tegal dengan harapan sampah tersebut dapat membusuk menjadi pupuk. Sementara itu, sampah plastik sering kali dibakar langsung oleh warga, yang tentu menimbulkan dampak lingkungan negatif.
Di tempat-tempat umum, keberadaan tempat sampah juga masih terbatas. Meski sering kali diadakan pengadaan tempat sampah, banyak di antaranya dirusak sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Kondisi ini memperburuk pengelolaan sampah di ruang publik, yang seharusnya menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga kebersihan lingkungan.
- Infrastruktur
Gambaran umum mengenai sektor infrastruktur, antara lain:
- Kondisi jalan yang cukup bagus, meskipun belum semuanya.
- Kondisi saluran irigasi dan sebagian saluran air masih perlu diperbaiki
- Belum adanya Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
- Sudah ……% akses Jamban berseptiktank
Desa Randusongo memiliki potensi infrastruktur yang sangat baik. Infrastruktur yang ada saat ini sudah dalam kondisi yang memadai, namun dengan perawatan yang lebih optimal, akan tercipta infrastruktur yang lebih terawat, berkualitas, dan tahan lama. Perbaikan dan pemeliharaan yang berkelanjutan juga berperan penting dalam menjaga keandalan fasilitas publik di desa tersebut, sehingga dapat menunjang kehidupan masyarakat setempat.
Selain itu, infrastruktur yang terawat tidak hanya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga memperindah lingkungan desa. Infrastruktur yang baik dan tertata rapi akan menciptakan suasana yang lebih asri, bersih, dan nyaman, serta dapat memberikan dampak positif pada daya tarik desa sebagai tempat tinggal dan destinasi wisata.
- Sektor Kesehatan
Masyarakat Desa ........ secara umum memiliki pemahaman cukup baik mengenai pola hidup sehat. Mereka mengetahui pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, mengonsumsi makanan bergizi, serta melakukan aktivitas fisik yang rutin. Edukasi mengenai kesehatan yang telah diberikan melalui berbagai program sosialisasi dari pihak terkait juga turut membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya gaya hidup yang sehat.
Namun, meskipun pemahaman mengenai pola hidup sehat telah ada, realisasinya belum sepenuhnya optimal. Beberapa hambatan seperti keterbatasan akses terhadap fasilitas kesehatan, faktor ekonomi, serta kebiasaan lama yang sulit diubah masih menjadi tantangan bagi masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya upaya lebih lanjut untuk memastikan masyarakat dapat mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam kehidupan sehari-hari secara lebih efektif dan berkelanjutan.
Gambaran umum mengenai tenaga kesehatan dan program kesehatan di Desa Randusongo meliputi:
- Bidan Desa
- Kader kesehatan (posyandu balita, pos lansia, kader TBC, kader KB)
- Gedung PKD
- POSBINDU
- Kelas ibu hamil, balita dan lansia
- Jambanisasi untuk warga miskin
- Sektor Pendidikan
Fasilitas pendidikan di Desa Randusongo belum sepenuhnya memadai untuk memenuhi kebutuhan pendidikan formal masyarakat setempat. Meskipun terdapat sejumlah sekolah, fasilitas yang tersedia belum optimal dalam mendukung proses pembelajaran yang berkualitas bagi seluruh siswa.
Namun demikian, masyarakat di desa ini tidak sepenuhnya kesulitan dalam mengakses pendidikan. Untuk jenjang pendidikan dasar hingga tingkat menengah, masyarakat dapat mengakses sekolah-sekolah yang berada dalam jarak yang cukup terjangkau.
Lebih jauh, akses ke jenjang perguruan tinggi juga relatif mudah bagi masyarakat Desa Randusongo Banyak perguruan tinggi yang berlokasi di daerah sekitar yang dapat diakses dengan transportasi yang memadai, sehingga memberikan peluang yang lebih luas bagi warga desa untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.
Ada beberapa lembaga pendidikan yang tersedia di Desa Randusongo: yaitu Sekolah Dasar atau Taman Kanak Kanak 12 unit.
PEMBINAAN KEMASYARAKATAN
Di Desa Randusongo terdapat berbagai kelompok dan organisasi kemasyarakatan yang bernaung di bawah Lembaga Pemasyarakatan Masyarakat Desa (LPMD). Organisasi-organisasi tersebut meliputi Forum Kesehatan Desa (FKD), PKK, Linmas, RT/RW, Gapoktan, kelompok olahraga, kelompok pengajian, kelompok kesenian, dan lain-lain. Masing-masing organisasi memiliki peran khusus dalam membantu pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa, baik secara fisik maupun non-fisik.
Kontribusi organisasi kemasyarakatan terhadap pembangunan desa sangat signifikan. KPMD, misalnya, membantu proses pembangunan desa, sementara PKK berperan dalam pembinaan ibu-ibu desa dan program Posyandu, dengan kader Posyandu yang juga merupakan anggota PKK. Linmas turut menjaga keamanan desa melalui patroli rutin dan mengatur lalu lintas desa. RT/RW berperan dalam mengakomodasi partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa dan menjaga semangat gotong royong. Gapoktan berfokus pada peningkatan hasil pertanian dan kesejahteraan anggota, sedangkan BUMDes meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program kredit lunak tanpa agunan serta kegiatan ekonomi lainnya.
Peran di bidang olahraga juga tidak kalah penting, di mana klub-klub olahraga desa membawa nama baik desa melalui partisipasi dalam berbagai kompetisi antar desa dan kabupaten, serta meraih berbagai prestasi. Kelompok pengajian dan imam masjid berperan dalam pembinaan agama dan mental masyarakat, sementara kelompok kesenian turut melestarikan budaya dan tradisi lokal melalui kegiatan seni dan budaya.
Keberadaan organisasi kemasyarakatan di desa tidak terlepas dari dukungan desa, terutama dalam hal pendanaan. Desa mengalokasikan dana operasional dan insentif bagi kader-kader dari APBDesa, serta memberikan pelatihan kepada mereka. Kelompok pemuda dan PKK juga menerima dukungan finansial dan pelatihan dari dana desa. Khusus untuk LINMAS, selain insentif dan dana operasional, desa bekerjasama dalam bidang keamanan, ketentraman, dan ketertiban desa.
Dukungan desa terhadap organisasi lain seperti RT/RW mencakup insentif dan penyediaan alat tulis kantor. Desa juga memfasilitasi kegiatan olahraga dengan menyediakan lapangan sepak bola dan badminton. Selain itu, kelompok pengajian dan kelompok kesenian mendapatkan alokasi dana dari APBDesa untuk mendukung kegiatan keagamaan dan budaya yang mereka jalankan di desa.
PEMBERDAYAAN KEMASYARAKATAN
Proses pembangunan di Desa Randusongo secara fundamental melibatkan berbagai unsur lembaga masyarakat, yang terdiri dari tingkatan RT dan RW, organisasi-organisasi kepemudaan, organisasi keagamaan, serta Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Setiap elemen masyarakat ini berperan penting dalam menciptakan sinergi dan kerjasama yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembangunan yang diinginkan. Dengan melibatkan berbagai unsur ini, diharapkan pembangunan di desa dapat berjalan secara inklusif dan partisipatif, memberikan kesempatan bagi semua pihak untuk terlibat.
Tahapan pelibatan masyarakat dimulai sejak proses perencanaan hingga pelaksanaan kegiatan. Masyarakat diajak untuk berpartisipasi aktif dalam merumuskan rencana pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan mereka. Proses ini menekankan pada nilai swadaya dan gotong-royong, di mana masyarakat tidak hanya menjadi objek pembangunan, tetapi juga sebagai subjek yang memiliki peran penting dalam setiap langkah pembangunan. Hal ini diharapkan dapat menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap hasil pembangunan yang dilakukan.
Setelah perencanaan dan pelaksanaan, proses pembangunan tidak berhenti begitu saja. Masyarakat juga diberikan ruang untuk mengevaluasi seluruh proses yang telah dilakukan. Evaluasi ini penting untuk memastikan bahwa setiap kegiatan pembangunan berjalan sesuai dengan yang direncanakan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dengan adanya evaluasi, masyarakat dapat memberikan masukan dan kritik yang konstruktif, sehingga dapat diperoleh perbaikan di masa yang akan datang.
Langkah-langkah yang diambil dalam memberikan ruang evaluasi bagi masyarakat bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pembangunan. Dengan adanya transparansi, masyarakat dapat memahami bagaimana dana dan sumber daya lainnya digunakan dalam proses pembangunan. Selain itu, akuntabilitas akan memastikan bahwa setiap pihak yang terlibat dalam pembangunan bertanggung jawab atas hasil yang dicapai, baik itu positif maupun negatif.
Secara keseluruhan, pendekatan yang melibatkan masyarakat dalam setiap tahapan pembangunan di Desa Randusongo mencerminkan komitmen untuk menciptakan proses pembangunan yang lebih baik dan berkelanjutan. Dengan melibatkan masyarakat dari awal hingga akhir, diharapkan akan tercipta hasil pembangunan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan masyarakat, tetapi juga membangun kepercayaan antara pemerintah desa dan warganya. Hal ini menjadi kunci untuk menciptakan kemajuan dan kesejahteraan di desa secara menyeluruh.