
RANDUSONGO.DESA.ID - Desa Randusongo, Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi, tengah bersiap menyambut Masa Tanam (MT) 2 di bulan Maret. Para petani di desa ini memiliki optimisme tinggi untuk mendapatkan hasil panen yang melimpah, setelah melewati MT 1 yang cukup baik. Namun, ada satu hal yang menjadi perhatian khusus mereka, yaitu menghindari "asem-asemen" yang dipercaya dapat membawa dampak negatif pada hasil panen.
Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, "asem-asemen" merujuk pada kondisi tanah yang terlalu asam. Kondisi ini diyakini dapat menghambat pertumbuhan tanaman padi dan menyebabkan hasil panen tidak maksimal. Selain itu, ada pula kepercayaan bahwa "asem-asemen" berkaitan dengan hal-hal mistis yang dapat membawa kesialan bagi petani.
Oleh karena itu, para petani di Randusongo berupaya keras untuk menghindari "asem-asemen" dalam persiapan MT 2. Mereka melakukan berbagai upaya, seperti:
- Pengolahan Tanah yang Tepat: Petani melakukan pengolahan tanah secara optimal untuk memastikan pH tanah dalam kondisi ideal. Mereka menggunakan pupuk organik dan kapur pertanian untuk menetralkan keasaman tanah jika diperlukan.
- Pemilihan Benih Unggul: Petani memilih benih padi unggul yang tahan terhadap kondisi tanah yang kurang ideal. Benih-benih ini diharapkan dapat tumbuh dengan baik meskipun ada potensi "asem-asemen".
- Pengaturan Pengairan: Petani mengatur sistem pengairan dengan cermat untuk menjaga kelembapan tanah dan menghindari genangan air yang berlebihan. Genangan air yang berlebihan dapat meningkatkan keasaman tanah.
- Ritual Tradisional: Beberapa petani masih menjalankan ritual tradisional sebagai bentuk ikhtiar batin. Ritual ini bertujuan untuk memohon perlindungan dari segala hal yang dapat merugikan hasil panen.
Selain menghindari "asem-asemen", petani Randusongo juga mewaspadai ancaman hama dan penyakit tanaman. Mereka melakukan langkah-langkah pencegahan, seperti:
- Penggunaan Pestisida Alami: Petani lebih memilih menggunakan pestisida alami yang ramah lingkungan untuk mengendalikan hama dan penyakit.
- Rotasi Tanaman: Petani menerapkan sistem rotasi tanaman untuk memutus siklus hidup hama dan penyakit.
- Pengamatan Rutin: Petani melakukan pengamatan rutin terhadap tanaman padi untuk mendeteksi dini serangan hama dan penyakit.
Kepala Desa Randusongo, Edi Susilo, S.Sos, mengatakan bahwa para petani di desanya sangat bersemangat menyambut MT 2. Mereka berharap upaya yang telah dilakukan dapat membuahkan hasil panen yang melimpah dan berkualitas.
"Kami semua berharap MT 2 kali ini akan berjalan lancar dan menghasilkan panen yang bagus. Para petani sudah bekerja keras mempersiapkan segalanya, termasuk menghindari hal-hal yang dipercaya bisa membawa dampak buruk," ujar Edi Susilo.
Pihak Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi juga memberikan dukungan penuh kepada para petani di Randusongo. Mereka memberikan penyuluhan dan bantuan teknis terkait pengolahan tanah, pemilihan benih, dan pengendalian hama penyakit.
"Kami terus mendampingi para petani agar mereka dapat menerapkan praktik pertanian yang baik dan benar. Kami juga memberikan bantuan benih unggul dan pupuk bersubsidi untuk meringankan beban petani,".
Dengan persiapan yang matang dan dukungan dari berbagai pihak, petani Randusongo optimis dapat meraih hasil panen yang maksimal di MT 2. Mereka berharap, hasil panen ini dapat meningkatkan kesejahteraan mereka dan mendukung ketahanan pangan daerah.
Semoga informasi ini bermanfaat.