You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Randusongo
Desa Randusongo

Kec. Gerih, Kab. Ngawi, Provinsi Jawa Timur

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI DESA RANDUSONGO KECAMATAN GERIH KABUPATEN NGAWI

Umat Islam Serentak Laksanakan Sholat Idul Fitri 1446 H, Desa Randusongo Penuh Khidmat

Totok Pranggono 31 Maret 2025 Dibaca 4 Kali
Umat Islam Serentak Laksanakan Sholat Idul Fitri 1446 H, Desa Randusongo Penuh Khidmat

RANDUSONGO.DEDA.ID - Senin, 31 Maret 2025, umat Islam di seluruh Indonesia merayakan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah dengan penuh suka cita. Di Desa Randusongo, Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi, suasana khidmat dan kebersamaan begitu terasa saat ribuan warga berkumpul untuk melaksanakan shalat Id di Masjid Al-Anwar Dusun Pencol.

Sejak pagi hari, warga Randusongo berbondong-bondong menuju masjid dengan mengenakan pakaian terbaik mereka. Takbir berkumandang, menggema di seluruh penjuru desa, menambah syahdu suasana pagi itu. Anak-anak tampak riang gembira, didampingi orang tua mereka, turut serta dalam shalat Id.

Shalat Id di Masjid Al-Anwar dipimpin oleh Kyai H. M. Ridwan, seorang tokoh agama yang dihormati di Desa Randusongo. Dengan suara yang lantang dan merdu, beliau memimpin jalannya shalat, diikuti dengan khusyuk oleh seluruh jamaah.

Setelah shalat selesai, Khotib H. M. Marzuki menyampaikan khutbah yang penuh makna. Dalam khutbahnya, beliau menekankan pentingnya saling memaafkan dan mempererat tali silaturahmi di hari yang suci ini. "Minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin," ucap beliau, diikuti oleh seluruh jamaah.

Suasana haru dan khidmat menyelimuti masjid saat jamaah saling bersalaman dan bermaaf-maafan. Senyum merekah di wajah mereka, menandakan kebahagiaan dan kelegaan setelah sebulan penuh berpuasa.

Tradisi Lebaran di Randusongo

Usai shalat Id, warga Randusongo melanjutkan tradisi lebaran dengan mengunjungi sanak saudara dan tetangga. Mereka saling bermaaf-maafan, mencicipi hidangan khas lebaran seperti ketupat, opor ayam, dan berbagai kue tradisional.

Tradisi "sungkeman" juga menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Idul Fitri di Randusongo. Anak-anak muda berlutut di hadapan orang tua dan sesepuh desa, memohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan.

Makna Idul Fitri di Randusongo

Bagi warga Randusongo, Idul Fitri bukan hanya sekadar perayaan kemenangan setelah berpuasa. Lebih dari itu, Idul Fitri adalah momentum untuk mempererat tali persaudaraan, membersihkan hati dari segala dendam dan kebencian, serta memulai lembaran baru dengan semangat kebersamaan.

"Idul Fitri ini adalah saat yang tepat untuk saling memaafkan dan melupakan segala perbedaan," ujar salah seorang warga Randusongo. "Semoga kita semua dapat kembali fitri, suci seperti bayi yang baru lahir."

Peran Tokoh Agama dan Masyarakat

Keberhasilan pelaksanaan shalat Idul Fitri di Randusongo tidak lepas dari peran aktif para tokoh agama dan masyarakat setempat. Mereka bahu-membahu mempersiapkan segala sesuatunya, mulai dari membersihkan masjid, mengatur parkir, hingga menyiapkan hidangan untuk para jamaah.

"Kami sangat bersyukur atas partisipasi seluruh warga dalam menyukseskan shalat Idul Fitri ini," kata Kepala Desa Randusongo. "Semoga semangat kebersamaan ini terus terjaga di masa yang akan datang."

Harapan dan Doa

Di tengah suka cita perayaan Idul Fitri, warga Randusongo juga tidak lupa memanjatkan doa untuk kedamaian dan kesejahteraan bangsa. Mereka berharap, semangat Idul Fitri dapat menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia untuk hidup rukun dan damai, saling menghormati perbedaan, dan bersama-sama membangun bangsa yang lebih maju.

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image